seandainya mungkin
ku mampu terbang ke awan
detik ini juga
ku akan melangkah ke sana
kali ini tidak lagi ke pelangi, sebab pelangi itu sudah tidak lagi berwarna warni. pelangi itu menjadi bisu, karena lengkungnya sudah tidak lagi sempurna. awan, bisa hitam bisa kelabu. namun awan tetaplah tinggi, bergerak ke sana kemari, berirama mengikuti irama rindu yang terselip dalam desir angin.
mungkin sendiri dulu menuju awan, sebab awan terlalu asing untuk dibagi, begitu anggun untuk dijadikan sebagai pelengkap mimpi. di sanalah nantinya aku ingin membagi semua cerita ini. sebab dia akan segera membaginya dengan lugas dan sangat jujur. tidak ada penghianatan, tidak ada dendam, tidak ada sedikitpun rasa benci.
senyumnya menggigit bibir matahari, sehingga matahari pun pucar karenanya. tidak bisa dipungkiri bahwa dia begitu tenang, begitu menghanyutkan.
sudah berapa lama dia mengawang di langit tanpa merasa pahit, menerawang dengan tenang, mengawali tanpa harus menghakimi. itulah keindahan, itulah ketenangan, itulah kesejatian.
terbang ke awan
Labels:
uneguneg
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
tulisannya bagus...:)
salam kenal,mari bersama trus mngembangkan tulisan kita...
aku jg masih pemula..:)
visit blog aku yahh...
warmth regard
_Sky El Bahry_
salam kenal juga... makasih atas pujinya, moga itu bukan basa basi..:)
btw, aku belum tau blog kamu.
kasih alamatnya, biar aku bisa kunjung ke sana...
Post a Comment