Entah yang ke berapa kali kami harus berbicara tentang negeri ini. Negeri yang semakin lama semakin tidak menentu. Kepincangan di sana sini, kemelaratan merata di semua lini. Hanya segelintir manusia yang menikmati hancurnya negara ini. Celakanya sedikit orang itu tidak peduli dengan sesamanya yang menderita, bahkan mereka menikmati kemewahan hidup di atas kematian dan kesengsaraan orang lain. Berulangkali kuyakinkan diriku bahwa negeri ini masih bisa bangkit dengan semangat yang baru, dengan manusia-manusia yang baru, dengan misi yang sama sekali baru. Namun untuk meraih itu bukan sesuatu yang mudah. Harus dengan perjuangan yang lama dan pengorbanan yang tiada tara. Karena jika ini tidak segera diperjuangkan, maka negeri ini akan jatuh ke dasar peradaban, dikucilkan orang lain, dihina negara lain. Bangsa yang besar dan kaya ini seolah tidak punya martabat dan keberanian. Negeri yang gemah ripah loh jinawi ini seolah menjadi ladang luas bagi tempat kematian. Penduduknya seperti anak ayam yang mati di gudang padi. Papua misalnya, pulau yang menyimpan jutaan ton emas penduduknya tidak lebih dari kacung yang semakin lama semakin miskin. Sedangkan kekayaannya dirampok bangsa lain. Kemana para pemimpin kita? Kemana mereka semua yang telah kita pilih untuk memperjuangkan nasib rakyatnya?Mereka nggak ada. Mereka bersembunyi di balik meja dan menikmati lembaran-lembaran suap yang dijejalkan di otak dan mulut mereka. Alangkah hina dan nistanya wakil rakyat. Mereka tak lebih dari kambing congek yang setiap hari harus merelakan setiap jengkal negerinya dibabat habis oleh bangsa lain. Nurani mereka mati, otak mereka beku. Pantas saja Tuhan marah dengan mengalirkan kepedihan silih berganti di negeri ini. Tapi kepasrahan hanya akan mendatangkan sesuatu yang lebih menyakitkan. Bergerak adalah jalan untuk menghapus kengerian. Jalan hitam dan tidak menentu itu harus dibabat. Jika sudah maka akan terbentuk asa untuk menghadirkan kembali kejayaan negeri yang permai ini. Tidak mudah memang. Tapi kalau tidak segera dimulai maka kita akan kembali menjadi bangsa yang terjajah, bangsa yang hina, bangsa yang tidak berbudaya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment