Merpatiku

kendati engkau berselisih maka tak akan aku ambil alih
kendati engkau puncak bersilat tidak akan kudamba cacat
kendati engkau riuh kembangkan guruh tidak akan kujadikan biru
kendati engkau maki bersibak tak akan kujadikan serak
Powered by Blogger.
RSS

08-08-08

Semalam nyampe lagi ke Jogja. Uuhh, capeknya bukan main. Bukan hanya cape fisik aja, tapi otak yang nggak karuan bikin badan ini serasa lumpuh. Niatnya sih cuman bentar aja di Jogja, sebab di rumah masih banyak kerjaan kasar yang mesti aku selesaikan. Nggak tau juga kenapa Jogja sudah nggak membuatku nyaman lagi. Rasanya tidak ada kepentingan yang sesungguhnya bisa aku nikmati di sini. Makin lama malah bikin aku makin mumet. Tapi nggak tahu lah, kalo emang bisa bentar ya bentar aja. Tapi kalo ada yang menghasilkan ya gak apa-apa lebih lama dikit.
Di rumah, nggak biasanya Aba ngasih comment yang agak dalam padaku. Tentang masa depan, hidup dan segala sesuatu yang berkenaan dengan kehidupan. Itulah yang bikin aku nggak merasa nyaman di Jogja. Aku sedikit banyak trenyuh dengan kenyataan yang terhampar begitu jelas di depan mata. Seolah masa lalu hanyalah sebuah dunia maya yang setiap saat pudar karena cahaya. Ada cahaya baru yang muncul dan menghadirkan kenyataan yang sesungguhnya, bahwa aku akan menjadi bagian dari sebuah kampung yang di dalamnya terhampar sawah-sawah harapan, bergelut dengan pikiran-pikiran kampung yang lugu, lalu menjadi melodi sunyi tentang ruh yang suci.
Susahnya, aku belum bisa menentukan ke arah mana semua ini akan kubawa. Beraaatt banget rasa hati untuk kembali menemukan diri yang sesungguhnya.
Moga aja selalu ada jalan yang melimpah berkah bagi semuanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment