Kembali ada sms datang berdering di Hp. Isinya sungguh bikin aku linglung. Adikku mengatakan, Aba, Ibu dan keponakanku sakit. Duh, gimana ini..? Tidak ada lagi yang bisa aku banggakan sebagai anak, dan saudara jika aku masih saja di Jogja sedang mereka membutuhkan seseorang yang bisa dijadikan sandaran, baik dalam bertindak atau sekedar bahan pertimbangan.
Ini isyarat darurat bahwa aku memang akan "pulang". Berulang kali aku memohon kepada Tuhan, mereka adalah orang terbaik dan paling berharga yang aku punya. Setidaknya untuk kali ini saja ijinkan aku meminta untuk kesembuhan mereka. Dan untuk kesekian kali aku berharap atas kesembuhan mereka.
Jika saja bisa sakit mereka dialihkan padaku, raga ini sangat sedia untuk itu.
Untuk si kecil, Mamul. Beberapa hari lagi dia ulang tahun yang pertama. Alangkah bahagianya jika dia bisa menikmati tambah usianya dengan raga yang sehar dan senyum yang mengembang seperti biasanya. Dia sedang lucu-lucunya, maka sangat tidak lucu jika Tuhan merenggut semua itu dari kami. Sangat tidak adil jika dia sakit sedang ayahnya sedang nggak ada.
Untuk Aba dan Ibu, aku belum bisa bicara apapun dan belum bisa memberikan kata tentang apa yang mereka pinta. Mmungkin ini waktu untuk meng-clear-kan semuanya. Sungguh tidak sempurna jika bicara dengan badan yang sakit dan kepala yang pening. Maka dari itu Tuhan, berilah yang terbaik bagi mereka semuanya. Sebab mereka adalah yang terbaik yang aku punya.
Ini isyarat darurat bahwa aku memang akan "pulang". Berulang kali aku memohon kepada Tuhan, mereka adalah orang terbaik dan paling berharga yang aku punya. Setidaknya untuk kali ini saja ijinkan aku meminta untuk kesembuhan mereka. Dan untuk kesekian kali aku berharap atas kesembuhan mereka.
Jika saja bisa sakit mereka dialihkan padaku, raga ini sangat sedia untuk itu.
Untuk si kecil, Mamul. Beberapa hari lagi dia ulang tahun yang pertama. Alangkah bahagianya jika dia bisa menikmati tambah usianya dengan raga yang sehar dan senyum yang mengembang seperti biasanya. Dia sedang lucu-lucunya, maka sangat tidak lucu jika Tuhan merenggut semua itu dari kami. Sangat tidak adil jika dia sakit sedang ayahnya sedang nggak ada.
Untuk Aba dan Ibu, aku belum bisa bicara apapun dan belum bisa memberikan kata tentang apa yang mereka pinta. Mmungkin ini waktu untuk meng-clear-kan semuanya. Sungguh tidak sempurna jika bicara dengan badan yang sakit dan kepala yang pening. Maka dari itu Tuhan, berilah yang terbaik bagi mereka semuanya. Sebab mereka adalah yang terbaik yang aku punya.
0 comments:
Post a Comment