Setiap saat selalu ada yang bisa mengajakku tertawa, entah itu menertawakan diri sendiri, orang lain yang konyol, atau menertawakan nasib. Semuanya tulus, semuanya jujur. Tidak ada yang ditutupi atau bahkan dimanipulasi.
Kedatangan temen-temen lama membuatku banyak bercerita, begitu juga mereka. Bahkan lewat wajah mereka yang kuyu dan lelah, aku telah mendapatkan banyak hal. Ujungnya adalah perjuangan atas kehidupan mereka sendiri. Namun mereka menyisakan satu ketulusan dengan canda dan tawa yang lepas tak terkendali. Cukup menahan diri agar tidak terjerembab dalam gurauan dan sindiran agar bisa tetap menempelkan senyum di bibir.
Namun masih saja aku mendengar cerita yang giris, tentang teman yang hidupnya belum mapan, atau tentang kebimbangan hidup yang terus menerus mendera. Ketika usia telah "beranjak", masih menimbang diri adalah sesuatu yang menyakitkan sekaligus menyedihkan. Pilihan hidup yang dijalani haruslah berbanding seimbang dengan kemauan dan kemampuan. Itulah yang nantinya menunjukkan arah hidup yang dijalani. Bila itu nggak bisa dilakukan maka semuanya akan berakibat pada diri sendiri.
Aku sih easy going aja. Apa yang bisa aku perbuat saat ini itulah yang aku jalani. Bagi banyak orang pilihanku ini adalah pilihan konyol, karena hidup adalah rencana-rencana yang terprogram dalam buku agenda. Bagiku hidup harus dijalani dengan senang, sebab hasilnya juga akan menyenangkan. Menyusun konsep hidup bagiku begitu membosankan sekaligus memuakkan. Konsep hanya bikin ribet, bikin tertekan, dan bikin resah. Hidup jadi diburu, menggelisahkan, dan menakutkan. Jika hidup sudah menakutkan maka pilihan terakhir adalah meminta kepada Tuhan agar segera dicabut nyawanya.
Ah, hidup ini begitu menyenangkan kok. Masalah yang datang hanya sebagai ampiran dan figuran dalam drama yang begitu besar, begitu luas. Masalah malah mendatangkan kenyamanan yang luar biasa. Bila bisa menikmati drama besar ini, maka hasil akhirnya adalah happy ending.
Ah, hidup memang begitu menyenangkan.
Dunia Begitu Menyenangkan
Labels:
uneguneg
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
hai merpati sunyi terimakasih ya telah berkenan baca buku harianku.dah ku jawab pertanyaanmu di blog aku.silahkan baca ya mungkin kamu bisa lebih paham lagi.
lam kenal ya...
Post a Comment