Terkadang memang butuh masa lalu untuk sekedar sebagai ingatan, sebagai memori, dan juga sebagai penuntun untuk jalan di masa depan. Tentu saat menghadapi masa itu, semua dibuat bingung, bahagia, luka, tertawa, menangis, kehilangan, atau apa saja. Namun ketika masa itu telah lewat, maka yang tersisa adalah kenangan akan sebuah perjalanan yang indah.
Jika cuma memandang lewat masa kini aja, maka semua peristiwa itu akan menyakitkan. Namun bila memandang lebih ke depan, maka masa lalu selalu membuat kita tersenyum, bahkan sesedih apapun kisah itu. Kita akan menceritakannya kepada orang lain dengan penuh canda tawa. Tidak akan tertoreh sedikit pun luka, sedih, atau nestapa. Semuanya akan berpaling kepada rasa yang sama.
Namun jika hanya mengharapkan hari ini akan menjadi cerita indah di masa mendatang, maka hanya akan sia-sia saja perjalanan panjang yang sudah dilakukan. Sebab keberhasilan masa nanti tergantung bagaimana mengolah masa kini. Masa menentukan ini yang kadang membuat kita kadang merasa bimbang, merasa kalah, menang, hancur atau binasa sama sekali.
Tapi perjuangan itu selalu tidak mudah, kadang harus berdarah-darah untuk bisa mendapatkan apa yang dimaui.
Darah siapa yang harus ditumpahkan? Haruskah darah diri sendiri? Haruskan dengan darah orang lain?
Harusnya tidak ada darah yang tumpah, harusnya hanya kasih sayang yang tercipta. Tapi dimana kasih sayang ketika sedang dibutuhkan?
Back to The Past
Labels:
uneguneg
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment