Merpatiku

kendati engkau berselisih maka tak akan aku ambil alih
kendati engkau puncak bersilat tidak akan kudamba cacat
kendati engkau riuh kembangkan guruh tidak akan kujadikan biru
kendati engkau maki bersibak tak akan kujadikan serak
Powered by Blogger.
RSS

Maaf...

Maaf kawan, aku tak bisa langsung menemuimu ketika kamu sedang dalam kesulitan. Atau ketika kamu sedang berjuang sendirian. Aku memang terlalu lemah untuk membangunkan diri ini dari tidur yang teramat panjang, dan karena tidur yang panjang itu aku merasa asing di lingkungan ini. Aku juga harus lebih dulu menuruti kenaifan hidup, mencari isi perut yang lama nggak keisi.
Maaf kawan, engkau harus menanggung sengsara itu sendiri. Namun perlu kamu tahu, aku juga sedang menanti datangnya fajar pagi di negeri yang tidak pernah siang ini. Negeri yang dulu sangat aku banggakan tentang hijaunya, tentang ramahnya, tentang moralnya. Kini semua itu ternyata hanya sebuah mimpi yang terus bergelayut. Perjuanganmu, perjuanganku, perjuangan kita akan terus dikobarkan, agar malam ini segera menjadi pagi.
Maaf kawan, kalau saja aku punya kemampuan tentu tidak seperti ini keadaannya. Aku yakin (berharap) engkau bisa mengerti apa yang ada pada diriku. Tentulah aku tidak sehebat kamu, tidak sehebat kawan-kawan yang lain. Tapi aku masih punya sebersit keinginan dan harapan yang sama denganmu dan dengan kalian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment